Microphone Dynamic atau Condenser?


Ketika hendak merekam instrument dengan microphone, ada 2 pilihan mic yang akan digunakan. Dan rata-rata di dalam studio recording selalu tersedia 2 tipe microphone, yaitu dynamic microphone dan condenser microphone. Pertanyaan yang sering muncul adalah; microphone yang tipe mana yang cocok untuk merekam drum? todong ampli bass? merekam gitar akustik? overhead drum,dan lain-lain. Artikel ini akan membahas apa itu microphone dynamic/condenser dan pemilihan microphone untuk instrument yang hendak di rekam.
Dynamic Microphone
Apa itu Dynamic Microphone? 
Microphone adalah suatu transduser (pemindah) akustik-ke-listrik yang mengubah salah satu bentuk energi ke yang lain, yaitu, energi suara menjadi energi listrik. Jenis yang paling umum dari microphone adalah tipe dynamic. Microphone dynamic bekerja dengan cara; gelombang suara memukul diafragma metalik tipis yang melekat pada kumparan kawat. Diafragma kumparan bergetar dalam menanggapi gelombang suara. Sebuah magnet yang diposisikan di dalam kumparan menghasilkan medan magnet. Ini adalah gerakan kumparan dalam medan magnet yang menghasilkan sinyal listrik. Prinsip-prinsip yang sama yang digunakan untuk menghasilkan listrik.
shure dynamic microphone
dynamic microphone
Dibandingkan dengan mikrofon condenser, dynamic microphone jauh lebih bandel. Mic dynamic juga sangat tahan terhadap kelembaban dan bentuk kekerasan lain, itu lah kenapa mic tipe ini sering digunakan di stage. Beberapa contoh mic dynamic yang legendaris seperti Shure SM58, Shure SM57 dianggap bagus bukan hanya karena kualitas sound yang dihasilkan, tetapi karena ketangguhannya.
Kelebihan Dynamic MicrophoneDynamic microphone relative lebih murah dibandingkan tipe condenser, mic dynamic juga tidak memerlukan phantom power seperti condenser, selain itu lebih tahan terhadap suara yang keras dan berfrekuensi tinggi.
Condenser Microphone
Apa itu Condenser Microphone?Condenser microphone lebih beroperasi menggunakan prinsip elektrostatik daripada elektromagnetik. Condenser microphone menggunakan sepasang pelat logam yang dibebankan, satu tetap dan satu bergerak (diafragma), membentuk kapasitor. Ketika gelombang suara hits diafragma, jarak antara dua perubahan piring. Hal ini menghasilkan perubahan karakteristik listrik disebut ‘kapasitansi’. Untuk mendapatkan sinyal, mic tipe condenser memerlukan arus listrik. Metode terakhir arus listrik tersebut dikenal sebagai phantom power. Kebanyakan microphone condenser dapat beroperasi dengan tegangan phantom power berkisar 11-52 VDC  atau 48 volt.
akg condensermicrophone
condenser microphone
Condenser microphone umumnya digunakan hanya di studio karena kepekaannya terhadap suara keras dan fakta bahwa mic condenser agak sedikit lebih rentan daripada microphone tipe dynamic. Kemungkinan anda akan menemukan penggunaan microphone condenser di panggung di stage hanya digunakan sebagai drum overhead atau untuk penguat suara orkestra atau paduan suara. Microphone condenser ada 2 jenis, yaitu diafragma besar dan diafragma kecil.
Kelebihan Condenser MicrophoneCondenser dapat menangkap suara lebih detail daripada dynamic microphone dan respon frekuensi dan transientnya lebih luas.
Tips dan trik Pemilihan Microphone
Kedua tipe microphone tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan untuk pemilihan microphone tentu saja sesuaikan dengan kebutuhan dengan mempelajari karakteristik kedua jenis microphone tersebut. Pada umumnya, pemilihan microphone untuk merekam seperti berikut:
  • Rekam instrument/sumber suara keras menggunakan dynamic microphone, seperti contoh drum kit.
  • Rekam instrument yang membutuhkan detail menggunakan condenser microphone, seperti vocal.
  • Untuk instrument yang memiliki frekuensi tinggi sebaiknya menggunakan dynamic microphone, seperti violin.
  • Condenser microphone sangat baik untuk merekam sound acoustic, seperti gitar akustik.
  • Merekam vocal di rumah – Sebaiknya menggunakan microphone tipe condenser, tapi jika anda tidak memiliki phantom power,dan belum memungkinkan untuk memiliki microphone condenser, anda dapat merekam menggunakan dynamic microphone yang berdiafragma besar, seperti SM7B Shure atau SM58 Shure.
  • Merekam Akustik Gitar – Sebaiknya gunakan microphone condeser berdiafragma kecil. Seperti MC012 Oktava, Marshall MXL 603S, atau KM184 Neumann.
  • Recording Cello / Upright Bass/Contra Bass – lebih cocok direkam menggunkan microphone condenser berdiafragma besar.
Dengan mengerti pemahaman dan tips pemilihan condenser microphone dan dynamic microphone, akan sangat membantu untuk mendapatkan sound yang berkualitas, tapi yang tak kalah penting adalah bagaimana posisi microphone tersebut saat merekam instrument, istilah ini sering disebut dengan mic-ing ataumic positioning.
referensi:
http://www.teachmeaudio.com/
http://homerecording.about.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More